Skip to main content

Aksena Muda Perdana Menjadi Petugas Upacara di Kelas 9: Pengalaman Tak Terlupakan

Senin pagi di lapangan sekolah biasanya dipenuhi dengan rutinitas yang sama: barisan rapi, lagu kebangsaan, dan amanat dari kepala sekolah. Namun, bagi satu kelas, Senin pagi itu terasa jauh lebih istimewa. Pekan lalu, kelas 9A mendapat giliran pertama untuk menjadi petugas upacara bendera. Sebuah tanggung jawab yang mendebarkan, sekaligus menjadi kehormatan bagi seluruh siswa di kelas tersebut. Persiapan tidak datang dalam semalam. Sejak jauh-jauh hari, mereka telah berlatih dengan sungguh-sungguh. Mulai dari melatih cara mengibarkan bendera dengan sempurna, mengatur formasi barisan, hingga menghafal setiap bait dari teks Pembukaan UUD 1945. Dibimbing oleh guru pembina upacara, satu per satu siswa diberikan peran sesuai dengan kemampuannya. Ada yang menjadi pemimpin upacara dengan suara lantang, ada yang menjadi pengibar bendera dengan gerakan sigap, dan ada juga yang menjadi pembaca doa dengan penuh khidmat. Tentu saja, ada momen-momen lucu dan tegang selama masa latihan. Saat salah satu pengibar bendera lupa langkahnya, atau ketika pembaca teks janji siswa salah mengucapkan kata. Tapi semua itu justru memperkuat kekompakan mereka. Mereka saling menyemangati, menertawakan kesalahan, dan kembali berlatih hingga semuanya berjalan sempurna. Hari-H pun tiba. Sejak fajar menyingsing, rasa gugup sudah menyelimuti. Namun, begitu berada di lapangan, semua rasa cemas itu seolah lenyap. Mereka berdiri tegak di depan seluruh siswa, guru, dan staf sekolah. Dengan penuh percaya diri, mereka menjalankan tugasnya masing-masing. Bendera Merah Putih berkibar gagah di tiang, suara pemimpin upacara menggelegar, dan semua petugas menjalankan perannya dengan sangat baik. Ketika upacara selesai, tepuk tangan riuh terdengar dari seluruh peserta upacara. Senyum bangga terpancar di wajah para siswa kelas 9A. Perasaan lega, haru, dan bangga bercampur menjadi satu. Mereka telah membuktikan bahwa dengan kerja sama dan latihan keras, mereka bisa menuntaskan tanggung jawab besar ini. Pengalaman ini bukan sekadar tugas rutin, melainkan sebuah pelajaran berharga. Mereka belajar tentang disiplin, kerja sama tim, dan tanggung jawab. Pengalaman perdana ini akan menjadi kenangan manis yang tak akan mereka lupakan. Bagi kelas 9A, upacara bendera hari itu bukan hanya sekadar mengibarkan bendera, melainkan mengibarkan semangat baru untuk menjadi lebih baik.

Comments

Popular posts from this blog

KAWUNGANTEN, CILACAP - Lapangan SMP Negeri 1 Kawunganten pada tanggal 14 Agustus 2025 menjadi saksi bisu atas puncak prestasi Gerakan Pramuka di Kecamatan Kawunganten. Ratusan Pramuka terbaik dikukuhkan sebagai Pramuka Garuda dalam sebuah upacara yang meriah dan penuh kebanggaan. Sejak pukul 10.00 WIB, suasana di SMPN 1 Kawunganten sudah ramai dengan berbagai kegiatan. Ada Dianpinrung, Dianpinru, dan Dianpinsa yang menjadi wadah diskusi bagi para pemimpin regu dan sangga. Di sudut lain, keceriaan terpancar dari lomba mewarnai untuk Pramuka Siaga, sementara ketegangan terasa di arena Lomba Cepat Tepat Pramuka (LCTP) yang diikuti oleh perwakilan Siaga, Penggalang, dan Penegak. Puncak acara dimulai tepat pukul 13.00 WIB. Upacara pelantikan berlangsung khidmat, diiringi alunan musik energik dari regu drum band SMPN 1 Kawunganten. Kehadiran mereka menambah semarak dan disiplin upacara, memberikan kesan yang mendalam bagi seluruh hadirin. Setelah pelantikan, panggung kreasi pun disuguhka...